Rabu, 10 Agustus 2022

"KELEMAHAN MANUSIA ADALAH KEKUATAN TUHAN DALAM RENCANANYA"

"Apa yang lembah bagi dunia, dipilih Allah..." (1 Kor. 1:27b)

Buku: Kisah hidup dan pelayanan Bill dan Gracie Cutts di suku Moni, pedalaman Papua. 

Membaca buku ini saya terkagum-kagum atas karya TUHAN yang sungguh luar biasa melalui kehidupan dan pelayanan misi bapak Bill dan Gracie di suku Moni, pedalaman Papua. 

Bill adalah salah satu misionaris yang ditugaskan pelayanan di suku Moni.  orang tuanya berasal Inggris, dia dilahirkan dan dibesarkan di Amerika serikat. Kisah kelahiran seorang misionaris yang luar biasa ini sungguh mengagumkan. Kelahiran bayi Bill tidak normal seperti bayi pada umumnya,  " Ia dilahirkan tubuhnya berbelit, babak belur penuh dengan luka. Mata kanannya terlepas dan tergantung pada urat-uratnya di pipi". Tetap ia masih bernapas! Allah yang maha kuasa memiliki rencana yang luar biasa untuknya. 

Tahun demi tahun berjalan. Tubuh yang tadinya terputar itu pelan-pelan bertumbuh normal, walaupun tidak sempurna. Bagian tubuh sebelah kiri berkembang lebih cepat daripada yang kanan, seolah-olah berasal dari dua belah tubuh yang berbeda yang ditempelkan satu sama lainnya. Langkah pertama bayi Bill terjadi bukan ketika ia berusia 10 bulan, bukan satu tahun, bukan pula dua tahun, tetapi pada usia empat tahun. Homo erectus ini ternyata lebih banyak merayap di atas lantai.

Ketika Allah memilih seorang utusan Injil untuk menerobos masuk melewati daerah berbukit-bukit yang sulit ditembus di pedalaman Irian Jaya (Papua), tidak seorang pun menyangka bahwa Ia akan memilih seseorang yang bentuk tubuhnya tidak keruan untuk melakukannya. 1 Korintus 1:26-29 berkata, "... tidak banyak orang bijak . . . Tetapi apa yang bodoh bagi dunia ... dipilih Allah.. . .untuk memalukan apa yang kuat... supaya adalah Allah yang mahakuasa. Ia memutuskan untuk melakukan hal-hal yang tidak terbayangkan oleh manusia, dan la menyelesaikan pekerjaan itu dengan sempurna.

Bill menikah dengan istrinya Grace pada tahun 1947, pas usia Bill 32 tahun dan Grace 27 tahun. Dan mereka langsung di utus oleh lembaga misi C&MA ("The Christian Missonary and Alliance"), ke iryan jaya (Papua), sesuai dengan panggilan TUHAN tepatnya di suku Moni untuk selama 35 tahun.

 Awal Bill dan Grace masuk pelayanan di suku Moni dengan keadaan Bill yang secara fisik tidak normal, sekaligus menghadapi berbagai tantangan, musibah alam dapat ancaman pembunuhan dari orang asli suku Moni dll. Namun, melalui semua tantangan yang ada TUHAN ALLAH mampukan dan menggenapi rencanaNya melalui kedua hambanya bagi suku Moni. 

Hasilnya sekarang 1 suku Moni di pedalaman Papua menjadi percaya dan menerima TUHAN YESUS sebagai TUHAN dan Juru Selamat. 
Orang Moni telah memiliki terjamahan Alkitab dalam bahasa sukunya sendiri. Banyak orang Moni telah menjadi hamba TUHAN dan melayani Tuhan dan melakukan misi pekabaran Injil bagi suku lain yang belum percaya TUHAN YESUS. Bahkan banyak orang Moni yang telah sekolah menjadi pemimpin dan melayani banyak orang. 

Firman kebenaran yang telah ditaburkan oleh para misi tidak sia-sia, sesuai dengan firman Allah dalam 'Yesaya 55:11
demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Firman Allah bagaikan benih.
Lukas 13:19 "Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya."

Perenungan: Kalau TUHAN memakai hambanya Bill yang secara fisik tidak normal (cacat), untuk menjadi berkat bagi 1 suku Moni pedalaman Papua itu kiranya Menjadi pukulan bagi  kita yang secara fisik dan psikis normal/lengkap untuk lebih giat melakukan misi Allah di muka bumi bumi ini. Terkadang TUHAN memakai orang lemah untuk mempermalukan orang kuat, Orang tidak normal untuk mempermalukan orang normal, orang kelihatan bodoh untuk mempermalukan orang pintar dll.
 "Kelemahan manusia adalah kekuatan Allah".

Panggilan TUHAN dalam hidup kita tidak terletak pada siapa kita? Tetap terletak pada bagaimana hati kita yang mau mengiakan dan siap melakukan panggilanNya.

Ringkasan buku: Yang Lemah Di Tanah Moni, Kisah Pelayanan Bill dan Gracie Cutts, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2000).

Makassar, 10 Agustus 2022

#FFI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Langkah-langkah persiapan Berani Menikah Mengakhiri masa Lajang

Ada beberapa langkah persiapan menjalani pernikahan kristen.  1. Doa dan Pertimbangan: Berdoa dan merenungkan apakah Anda siap u...