Kamis, 11 Agustus 2022

"KISAH PENEMUAN EMAS DI TEMPAT SAMPAH"

     "HATI KITA SEPERTI EMAS"

Sepotong emas tertimbun di sebuah tempat sampah selama hampir 50 tahun. Selama itu, ribuan keluarga membuang sampah di tempat tersebut.

Pada suatu waktu, sebuah gereja membeli tanah itu untuk membangun gedung ibadah. Mereka menyewa alat berat untuk mengangkat dan memindahkan sampah. Pekerjaan itu memakan waktu tiga minggu. Akhirnya, seluruh sampah berhasil dibersihkan. Setelah semua sampah terangkat, operator alat berat menemukan potongan emas yang telah lama tertimbun. Di potongan emas itu tertulis, “Love never dies" yang berarti 'cinta atau kasih tak pernah mati'.

Kisah tersebut mengingatkan saya pada Yesus Kristus. Walaupun ia dihina, diejek, diolok-olok, diludahi, disalibkan, dan akhirnya mati serta dikuburkan. Namun, kasih Allah itu tetap hidup; cinta kasih Allah kepada kita tetap abadi. Pengampunan dari darah Yesus yang tercurah itu selamanya menjadi milik kita.

Ada pelajaran kedua yang dapat kita petik dari kisah emas itu. Sekalipun sudah tertimbun sekian puluh tahun dalam tanah, emas itu tidak berkarat dan rusak. Emas tetaplah emas. Seperti emas itu, hendaklah kebaikan dan ketulusan yang Anda miliki bertahan, tetap suci murni dalam kehidupan.

Mungkin Saudara dihina, dicaci maki, diinjak-injak, dijelekkan, dihancurkan nama baik pribadi serta keluarganya. Namun, jika Saudara dapat mempertahankan nurani yang suci dan murni, Saudara seperti emas.

Oleh sebab itu, jangan pernah hilang keyakinan atau merasa takut ketika diremehkan. Jangan pernah ragu dan bimbang. Tetaplah berdiri teguh dengan keyakinan bahwa Anda adalah unik dan khusus dari Tuhan.

Hormatilah dan berterima kasihlah kepada mereka yang menghina serta mencaci Saudara. Mereka bukan musuh, melainkan sahabat terbaik dalam kehidupan Saudara. Ingat, Tuhan Yesus telah memberikan teladan melalui pernyataan-Nya, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Luk. 23:34). Ampunilah mereka karena mereka tidak tahu bahwa Saudara adalah emas. Ingat: "Love never dies."

Ada satu hal yang perlu dijadikan pegangan kita bersama. Tuhan telah merelakan diri-Nya dicaci maki, diludahi, dihina, bahkan disalibkan dengan berbagai siksa yang harus ditanggung-Nya. Melalui bilur-bilurNya itulah, la menjadikan kita manusia yang bermartabat serta berharga.

Kita pun tidak perlu membela diri dengan cara kita karena kita memiliki Pembela yang adil dan berkuasa, Yesus Kristus, Mesias, Anak Allah yang hidup. Ia telah hadir ke dalam dunia untuk membela kita tanpa memandang latar belakang pendidikan, status sosial, juga suku kita.

Kita berharga di mata Allah. Kita adalah gambar dan rupa-Nya ( Kej. 1:26). Namun, kita sering melupakan kebenaran itu. Bahkan, kita sering tidak berterima kasih kepada Tuhan atas berkat dan anugerah-Nya bagi kita.

Ada teladan lain yang dapat kita tiru dari Tuhan Yesus. Ketika la diberondong dengan berbagai tuduhan palsu, la tidak menjawab satu pun. Semua dihadapi-Nya dengan diam dalam kesabaran. Jawaban-Nya. hanya dikeluarkan untuk menanggapi hal-hal yang berkaitan dengan kebenaran dan keadilan. Sebagaimana yang dinyatakan oleh pemazmur, "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota" (Ams. 16:32).

TUHAN YESUS MEMBERKATI...

Makassar, 11 Agustus 2022

#FFI



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Langkah-langkah persiapan Berani Menikah Mengakhiri masa Lajang

Ada beberapa langkah persiapan menjalani pernikahan kristen.  1. Doa dan Pertimbangan: Berdoa dan merenungkan apakah Anda siap u...