Selasa, 16 Agustus 2022

" WARISAN HARTA YANG BERHARGA"

  

        Gambar: Harta Kain timur Suku Arfak.

Orang-orang kaya di dunia ini selalu mewariskan kekayaan berupa harta benda kepada anak cucu mereka. Selain kekayaan, mereka juga mewariskan pengalaman. Tidak hanya itu, kiat-kiat untuk menjadi sukses pun diwariskan kepada anak cucu mereka.

Itu semua adalah warisan yang berharga, layak untuk diturunkan. Orang tua pun dapat menutup usia dengan tenang. Adapun anak cucu mereka hidup dalam kecukupan, segala sesuatunya telah disediakan. Mereka semua berbahagia.

Namun, ada lagi yang lebih membahagiakan daripada semua itu, yaitu jika anak cucu kita tidak sekadar mendapat warisan kekayaan, tetapi juga ilmu, nilai moral, integritas, serta iman. Tanpa semua itu, warisan materi yang kita berikan akan sia-sia. Semua pasti akan hilang dalam sekejap.

Orang tua yang berhikmat memberikan materi lengkap dengan nasihat dan petunjuk yang baik. Tujuannya adalah agar anak cucu mereka tidak salah dalam menggunakan kekayaan dan harta yang dipunyai. Mereka ingin memastikan anak cucu mereka dapat memanfaatkan kekayaan dengan baik dan benar.

Mereka menasihati anak cucu mereka untuk mau berbagi dengan sesama, terutama mereka yang membutuhkan. Mereka juga menasihati anak-anaknya agar senantiasa percaya dan setia kepada Tuhan. Mereka mendidik anak-anak mereka untuk takut kepada Tuhan, menaati perintah-perintah-Nya, hidup dalam kebenaran dan kejujuran, menjauhi kecurangan. Mereka pun selalu mengingatkan anak-anak mereka untuk berbuat bagi kebaikan semua orang.

Yesus pernah bersabda, "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" (Yoh. 10:10).

Di situ Yesus menyatakan tiga hal penting. Pertama, la menggambarkan watak Iblis: sang penjahat, pencuri yang membunuh dan membinasakan. Kedua, Yesus menyampaikan bahwa kita menerima ke hidupan kekal yang merupakan sesuatu yang berdimensi rohani. Ketiga, kita memilikinya dalam segala kelimpahan. Di bagian ketiga itu, yang dimaksudkan Yesus adalah kebutuhan jasmani kita.

Adapun di bagian lain Yesus bersabda, “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada" (Mat. 6:19-21).

Tuhan tidak melarang umat-Nya menjadi kaya. la justru memberikan berkat yang berlimpah, menjadikan kaya mereka yang bekerja keras, yang menghargai waktu serta mengembangkan talenta yang telah diberikan. Tuhan kita itu kaya. Dia adalah Sumber segala berkat. Jadi, kita adalah anak-anak Allah yang kaya, bukan anak-anak miskin.

Namun, lebih daripada itu, Tuhan menginginkan mereka yang telah diberkati lebih daripada orang lain agar memuliakan Tuhan dengan harta mereka. Ia mau mereka menggunakan kekayaan mereka dengan baik dan benar, bagi kemuliaan Tuhan. Ia mau mereka mendukung pekerjaan Tuhan.

Akhirnya, ada satu pernyataan yang harus kita ingat, "Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." Di situ Tuhan hendak mengingatkan kita yang telah diberkati. Meskipun kita memiliki banyak harta dan kekayaan, hendaklah pikiran kita tetap dipusatkan untuk menyembah Tuhan. Hendaklah berkat-berkat yang telah diberikan olehNya tidak mengalihkan kasih kita yang terutama kepada-Nya.

TUHAN YESUS MEMBERKATI..

Makassar, 16 Agustus 2022

#FFI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Langkah-langkah persiapan Berani Menikah Mengakhiri masa Lajang

Ada beberapa langkah persiapan menjalani pernikahan kristen.  1. Doa dan Pertimbangan: Berdoa dan merenungkan apakah Anda siap u...